RESUME BAB IV



RESUME BAB IV
INTELEGENSI
            Beberapa pakar mendiskripsikan inteligensi sebagai keahlian untuk memecahkan masalah (Problem-solving). Yang lainnya mendiskripsikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi dan belajar dari pengalaman hidup sehari hari. Dengan mengkombinasikan ide-ide ini kita dapat menyusun defenisi intelegensi yangcukup fair , yaitu Keahlian memecahkan masalah dan kemampuan beradaptasi pada , dan belajar dari, pengalaman hidup sehari-hari.
 
Pengukuran Tes Intelegensi dan Manfaatnya
            Dapatkah intelegensi atau kecerdasan itu diukur? Bagaimana kita dapat enentukan cerdas tidaknya seseorang? Salah satu caranya ialah dengan menggunakan tes yang disebut “tes intelegensi”. Adapu orang yang berjasa menemukan tes intelegensi ialah seorang dokter bangsa prancis yaitu Alfred Binet dan pembantunya T.Hendri Simon di tahun 1904. 
            Pada penyusunan tes yang pertama ini dimaksudkan untuk menggolongkan anak-anak yang normal dan anak-anak yang lemah mental. Sehingga tesnya terkenal dengan nama Tes Binet Simon. Tes ini pertama kali diumumkan antara 1908-1911 yang diberi nama “Chelle Matrique de Intelegence” atau Skala Pengukuran Kecerdasan. Tes Biner-Simon terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang telah dikelompik-kelompokkan menurut umur (untuk anak-anak umur 3-15 tahun). Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat mengenai segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan pelajaran di sekolah, seperti :

1. Menceritakan isi gambar-gambar
2. Menyebut harga mata uang
3. Memperbandingkan berat timbangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi inteligensi, sehingga terdapat perbedaan inteligensi seseorang dengan yang lain ialah
1. Pembawaan : Pembawaan di tentukan oleh sifat – sifat dan ciri – ciri yang di bawah sejak lahir.
2. Kematangan : Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
3. Pembentukan : Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelijensi. Dapat kita bedakan pembentukan sengaja (seperti yang dilakukan di sekolah - sekolah) dan pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
4. Minat dan pembawaan yang khas : Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
5. Kebebasan : Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode – metode yang tertentu dalam memecahkan masalah – masalah.

Ciri-ciri Perbuatan Inteligensi
Adapun Beberapa ciri-ciri perbutan intelegensi yaitu sebagai berikut :
1. Masalah yang dihadapi banyak sedikitnya merupakan maslah yang baru bagi yang bersangkutan.
2. Perbuatan intelegen sifatnya bertujuan. Untuk mencapai tujuan yang hendak diselesaikannya dicarinya jalan yang dapat menghemat waktu dan tenaga.
3. Masalah yang di hadapi harus mengandung suatu tingkat kesulitan bagi yang bersangkutan.
4. Keterangan pemecahannya harus dapat diterima oleh masyarakat.
5. Dalam berbuat intelegen seringkali menggunakan daya mengabstraksi. Pada waktu berfikir, tanggapan – tanggapan dan ingatan – ingatan yang tidak perlu harus di singkirkan
6. Perbuatan yang intelegen bercirikan kecepatan. Proses pemecahannya relatif cepat, sesuai dengan permasalahan yang di hadapi.
7. Membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu pemecahan masalah yang sedang di hadapi.








Komentar

Postingan Populer